widget

Kekeliruan Orang Pintar


Ada suatu bentuk sikap dan perilaku manusia yang janggal, yaitu 
apabila membuat kekeliruan dan sadar bahwa dirinya keliru, lazimnya 
enggan mengakui bahwa dirinya keliru. Salah satu penyebab keengganan 
mengaku diri keliru adalah rasa malu dianggap bodoh, padahal pada 
kenyataan orang pintar yang paling pintar pun sebenarnya tetap 
manusia biasa, yang mustahil sempurna, maka sebenarnya wajar jika 
keliru.
 
Salah seorang tokoh paling pintar di planet bumi ini adalah 
Aristoteles. Buah-pikir murid Plato ini sempat dielu-elu sebagai 
salah satu landasan peradaban dan kebudayaan intelektual dunia Barat. 
Namun, jika kita tidak terbius nama akbar, dan berani jujur meneliti 
hasil karsa dan karya pemikiran Aristoteles, terutama di bidang ilmu 
hayat dan ilmu alam, bermunculan aneka kekeliruan.
 
Misalnya filsuf Yunani kuno ini yakin pusat pikiran manusia berada di 
jantung, dan berdasar observasi ulat-ulat "mendadak" keluar dari buah-
busuk diyakini makhluk hidup bisa "mendadak" timbul tanpa lewat 
proses reproduksi pada "orang-tua". Dalam ilmu fisika, Aristoteles 
sempat ngawur menyatakan bahwa gerak benda melayang seperti anak 
panah adalah akibat gerak atmosfer, dan benda berat jatuh lebih cepat 
ketimbang benda ringan.
 
Dalam kualitas maupun kuantitas kepintaran, Leonardo da Vinci sulit 
dicari tandingannya, namun sempat juga keliru mengklaim kecepatan 
benda jatuh terus bertambah sesuai jarak kejatuhannya (yang benar = 
waktu kejatuhan). Galileo Galilei semula fanatik mendukung teori 
pertambahan kecepatan benda jatuh-nya pelukis Monalisa itu. Namun 
setelah meneliti lebih benar, terpaksa Galileo mengoreksi kekeliruan 
idolanya!
 
Orang mahapintar seperti astronom Dyonisius Lardner tidak percaya 
kapal uap mampu melintasi Samudera Atlantik, karena beban bahan bakar 
terlalu berat untuk diangkut oleh kapal itu sendiri, di samping 
kuatir kendaraan yang melaju di atas kecepatan 120 mil per jam, akan 
menyebabkan para penumpangnya mati akibat asfiksiasi (kematian karena 
kekurangan udara). Ernst Mach, yang namanya diabadikan sebagai 
istilah ukuran kecepatan suara hasil temuannya, pasti tidak bodoh, 
namun keliru menuduh teori relativitasnya Einstein, bahkan eksistensi 
atom, sekadar dogma ilmu fisika yang keliru! Sementara Thomas Alfa 
Edison menduga pesawat radio tidak mungkin merakyat.
 
Akibat prototip komputer semula memang kedodoran, pada tahun 1943, 
sang boss IBM, Thomas Watson pesimis memvonis kapasitas konsumsi 
pasar dunia maksimal lima unit komputer. Mirip Ken Olson, pimpinan 
DEC yang pada tahun 1977 masih yakin mustahil kaum awam membutuhkan 
komputer secara pribadi di rumah tangga biasa. Atau tak kurang dari 
Bill Gates, CEO Microsoft nan legendaris itu, di tahun 1981 bersabda 
bahwa daya memori 640k sudah maksimal bagi setiap pengguna komputer. 

 Sumber : Jaya Suprana

0 komentar: