widget

Yang Harus Wanita Tahu

 Prinsipnya adalah : Ketika kedua pasangan bekerja bersama-sama untuk menolong satu sama lain merasa dicintai, tidak ada batasan bagaimana intimnya mereka kelak.

Sering, ketika api cinta dalam rumah tangga semakin menyurut, wanita cenderung untuk menyalahkan suaminya karena menjadi dingin dan membuat jarak. Penulis dan konselor Shannon Ethridge mengatakan, kemungkinan wanita memberi porsi kesalahan ketika suaminya menarik diri dari mereka secara emosional.

Suami istri Ethridge mengatakan, kadang-kadang perilaku atau sifat wanita-lah yang telah menyebabkan pria menjadi dingin. Bukan berarti bahwa cinta telah mati diantara mereka, tapi hanya karena suami telah mematikan sikap emosional sebagai akibat cara bagaimana wanita memperlakukan mereka.

Dalam buku terbaru mereka, "Every Woman's Marriage", Shannon dan suaminya Greg mendiskusikan masalah umum yang menyebabkan pihak suami menjadi dingin dalam pernikahan mereka. Dengan menyadari pola ini, dapat menolong istri-istri untuk menggambarkan langkah apa yang diambil untuk menyalakan kembali gairah dalam hubungan mereka.

Rahasia Pertama : Suami anda tidak dapat memenuhi semua kebutuhan emosional anda

Banyak kesempatan, seorang suami akan menarik diri dari istrinya karena wanita meletakkan terlalu banyak permintaan pada si suami untuk memenuhi semua kebutuhannya. Ketika suami tidak dapat memenuhi harapan si istri, suami merasa seperti gagal dan menjauhkan diri dari istrinya.

Shannon dan Greg yang telah menikah selama 16 tahun mengalami hal-hal ini dalam pernikahan mereka. Setelah tujuh tahun pernikahan, Shannon mengalami ketidak bahagiaan secara ekstrim.

Shannon mengatakan : "Membuat saya bergidik jika mengingat pada periode tersebut. Jujur karena saya berpikir untuk meninggalkan suami dan kedua anak saya yang masih kecil'.

Pasangan ini mencapai titik kritis ketika Shannon satu hari memproklamasikan pada Greg : "Kamu tidak memenuhi kebutuhan emosional saya!".

Sebagai balasannya? Greg mengatakan : "Shannon, kamu punya kebutuhan emosional seperti ngarai Grand Canyon dan bahkan setiap pria di Dallas tidak bisa mengimbangi ambang pintu kamu, karena tidak akan cukup. Sampai kamu mencari dari Tuhan untuk memuaskan kebutuhan emosionalmu, maka tidak ada yang saya atau pria lain di dunia ini bisa memuaskan dirimu."

Respon Greg mungkin kelihatannya kasar, namun itulah sesungguhnya yang perlu didengar Shannon. Seperti dalam banyak pernikahan lainnya, wanita meletakkan beban berat pada bahu suaminya. Shannon mengatakan, terlalu banyak kesempatan dimana wanita mengharapkan suaminya untuk pertama kali menggambarkan apa yang menjadi kebutuhan mereka, dan kemudian memenuhinya secara bersama-sama. .

Shannon mengatakan : "Setiap pria di planet ini akan runtuh dibawah tekanan tersebut. Tidak ada manusia dapat melakukan hal itu kepada manusia lainnya. Hanya Tuhan yang bisa melakukan hal itu bagi kita".

Melalui pertolongan konselor, Shannon dapat menemukan kesembuhan untuk luka masa lalunya dan belajar bagaimana membiarkan Tuhan memenuhi kebutuhan emosional dirinya. Dia juga mendorong wanita lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Rahasia Kedua : Suami anda memiliki kebutuhan emosional yang sama pentingnya seperti kebutuhan anda

Penulis mengatakan, adalah penting bagi pasangan untuk menyadari bahwa wanita bukan satu-satunya pihak yang memerlukan kebutuhan emosional. Pria juga punya banyak kebutuhan penting lainnya.

Seringkali, ketika wanita merasa suaminya tidak memenuhi kebutuhannya, wanita dapat menjadi amat menyakiti dan tidak ramah terhadap suaminya. Pendekatan ini membuat kebanyakan suami menarik diri karena mereka merasa tidak dihormati, karena dihormati adalah satu kebutuhan emosional dari pria.

Greg mengatakan : "Untuk saya itu tidak terlalu berakibat negatif, tapi kata-kata kebencian yang terlempar dalam satu percakapan-lah yang bisa membekukan saya. Itu mungkin akan membuat saya menjadi diam dimana saya menghentikan percakapan."

Shannon mengatakan wanita perlu menyadari bahwa jika mereka berbicara pada sahabat terbaik mereka seperti halnya mereka sering bicara pada suami mereka, mereka tidak akan perlu punya teman-teman seperti itu untuk jangka panjang. Inilah satu sumber pergulatan dalam rumah tangga kami.

Shannon mengatakan : "Di pekerjaan dan bahkan dengan anak-anak, saya mencoba untuk berbicara dengan manis dan ramah. Sekalipun demikian, dengan suami saya, entah bagaimana saya mengira dia tidak memiliki kebutuhan itu dan hanya menjadi target murka saya. Ini tidak adil".

Shannon mengatakan, kebutuhan pria lainnya mungkin akan mengejutkan banyak wanita. Lebih dari kebutuhan mereka akan penghormatan, atau bahkan untuk seks, adalah bahwa pria butuh melihat istrinya bahagia.

Shannon mengatakan : "Adalah penting bagi wanita untuk menyadari bahwa bagi seorang pria untuk berada dalam pernikahan dimana istrinya tidak bahagia, itu bisa menjadi hal yang paling menghancurkannya di dunia. Pria merasa dirinya menjadi sumber kebahagiaan istrinya. Ketika istrinya tidak bahagia, maka dia pasti merasa gagal. Saya pikir kita memperlihatkan hal itu kepada para pria untuk menggambarkan apa yang membuat kita bahagia."

Rahasia Ketiga : Suami anda dirancang oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin keluarga

Shannon mengatakan masalah lain dalam banyak pernikahan adalah bahwa wanita menyerobot peran pria sebagai pemimpin keluarga. Kitab Suci mengajarkan kita bahwa suami-suami adalah pemimpin rohani rumah tangga, namun budaya kita seringkali mengambil pandangan yang berbeda.

Keluarga Ethridge menyebut program TV popular sebagai ilustrasi cara berpikir ini :

"Sitkom favorit keluarga yang kami tonton bersama-sama adalah Everybody Loves Raymond karena acaranya yang lucu. Namun ada contoh utama dimana Patricia Heaton mengetahui segala hal dan Raymond tidak tahu apa-apa. Ini amat tidak menghormati para pria sepanjang waktu. Itu adalah karakteristik pria dimana dengan cara demikian wanita merasa bahwa mereka adalah superior."

Itu adalah gagasan yang banyak wanita, bahkan wanita Kristen banyak miliki. Pasangan Ethridge mengatakan banyak wanita telah menghubungi mereka dan menanyakan pertanyaan sejenis ;

"Mengapa saya merasa begitu superior terhadap suami saya?".
"Mengapa saya merasa dapat mendengar suara Tuhan lebih baik dibanding suami saya?".
"Mengapa saya merasa jika saya tahu apa yang benar buat anak-anak, rumah tangga dan keuangan?".
Shannon mengatakan : "Lebih dari yang mereka (wanita) sadari : ‘Saya mencoba memakai busana pada keluarga saya".

Shannon mengatakan setelah ia dan Greg menyadari pola ini dalam hubungan mereka, mereka menemukan bahwa banyak pasangan membagikan dinamika yang sama dalam pernikahan mereka. Mengambil langkah ke belakang dan membiarkan pria memimpin keluarga membutuhkan kerendahan hati, namun itu adalah satu langkah yang memperbaiki rumah tangga mereka.

Rahasia Keempat : Kebanyakan pria benar-benar ingin membuat pernikahannya berhasil

Satu hal yang pasangan Ethridge katakan bahwa mereka belajar dalam menulis buku ini adalah bahwa pria sering lebih berkomitmen terhadap pernikahnnya daripada yang wanita ketahui. Budaya-lah yang membuat wanita percaya bahwa pria tidak peduli tentang pernikahan.

Dalam banyak kasus, gagasan ini tidaklah benar. Pada kenyataannya, penulis mendengar dari banyak pria yang mengekspresikan satu hasrat untuk melakukan apa saja yang perlu diambil untuk menyelamatkan pernikahan mereka.

Shannon mengatakan : "Saya pikir kebanyakan pria, secara alami, amat berkomitmen pada pernikahan. Mereka ingin untuk membuat istrinya bahagia. Mereka ingin menjaga keluarganya rukun. Mereka ingin melakukan hal yang benar. Saya pikir itu terserah wanita untuk menetapkan iklim emosional yang sehat dalam rumah tangga untuk menginspirasi suami agar menjaga komitmen tersebut".

Shannon mengatakan sudah terlalu lama masyarakat kita melukiskan pria sebagai mahluk buruk dalam pernikahan.

Shannon mengatakan : "Seperti beberapa decade yang lalu ada gagasan bahwa wanita yang tidak bahagia dalam pernikahan semata merupakan kesalahan pria. Saya pikir dengan cara itu kita telah mengirim suami kita ke pojokan melalui tindakan dan perilaku kita, dan kita harus menyadari bahwa langkah kita ini adalah salah".

Bagaimanapun, buku mereka tidak berarti membawa pesan untuk mempersalahkan wanita, namun lebih kepada panduan yang menolong wanita untuk lebih baik lagi dalam memahami suami mereka dan kebutuhannya.

Shannon dan Greg mengatakan mereka telah meletakkan prinsip ini bekerja dalam pernikahan mereka sendiri dan telah melihat hasil yang dramatis sepanjang tahun-tahun ini. Dengan membagikan dari kedalaman hidup mereka, mereka berharap menolong pasangan lainnya mengalami perubahan positif.

Penulis Greg Ethridge dan Shannon Ethridge

0 komentar: