widget

Apa yang Diinginkan Karyawan dalam Pekerjaannya?

working-man-re
Setiap orang memiliki alasan yang berbeda dalam bekerja. Tiap alasan bisa jadi sangat pribadi bagi orang tersebut. Tapi umumnya, setiap orang bekerja karena mendapatkan sesuatu yang diinginkan dari pekerjaan tersebut. Sesuatu yang kita dapatkan dari pekerjaan tersebut memengaruhi moral, motivasi, dan kualitas hidup kita. Lantas, apa yang umumnya orang cari dari sebuah pekerjaan? Berikut di antaranya:

Bekerja untuk uang
Ada orang-orang yang bekerja karena cinta, ada yang demi aktualisasi diri, ada yang ingin mencapai tujuan tertentu, ada pula yang ingin melakukan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.
Apa pun alasan seseorang dalam bekerja, yang menjadi inti dari semuanya ialah hampir semua orang bekerja karena mendapatkan penghasilan atau uang. Apa pun namanya, entah kompensasi, gaji, bonus, keuntungan, atau uang untuk membayar tagihan bulanan. Dengan uang, seseorang bisa memiliki rumah, memberikan anak mereka pakaian dan makanan, mengirimkan anak mereka ke universitas, dan bisa menikmati berbagai kesenangan dan hiburan. Mengabaikan atau menafikan pentingnya uang dalam memberikan keuntungan pada para pekerja adalah hal yang tidak mungkin dilakukan.
Pemberian gaji yang sesuai oleh perusahaan kepada karyawan juga mampu menaikkan komitmen karyawan pada perusahaannya. Jika perusahaan menyediakan gaji yang layak untuk hidup nyaman, karyawan akan lebih termotivasi dalam bekerja.
“Tanpa gaji yang pantas dan layak untuk dijadikan sandaran hidup, perusahaan berisiko kehilangan karyawan terbaiknya,” ujar konsultan karier Susan M Heathfield, seperti dikutip dari about.com.
Bahkan, penelitian terbaru yang dilakukan Watson Wyatt Worldwide dalam “The Human Capital Edge: 21 People Management Practices Your Company Must Implement (or Avoid) to Maximize Shareholder Value, (Compare Prices)” merekomendasikan bahwa untuk mendorong karyawan agar mau melakukan yang terbaik sekaligus memunculkan karyawan terbaik, perusahaan harus mau menggaji karyawannya di atas standar yang ada di pasaran.

Setelah mendapat uang, lalu apa?
Heathfield mencoba mengemukakan sebuah penelitian pada ‘80-an yang dianggapnya masih relevan sampai saat ini. Berdasarkan studi dari American Psychological Association, terungkap bahwa para manajer menduga bahwa kepuasan dan motivasi karyawan terletak pada gaji, sementara para karyawan menyatakan bahwa waktu untuk kehidupan pribadi dan penghargaan dari supervisor adalah hal yang paling mereka inginkan dalam bekerja.
Sementara dalam sebuah artikel berjudul “The Ten Ironies of Motivation,” mentor Bob Nelson mengatakan bahwa, “yang paling karyawan inginkan ialah mereka mendapatkan penghargaan atau pujian dari atasan atau orang yang paling berpengaruh atas meningkatnya harga diri mereka, atas pekerjaan yang berhasil mereka lakukan dengan baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa setiap orang termasuk karyawan ingin diperlakukan layaknya manusia dewasa yang diperlakukan secara manusiawi. Jadi, apa pun alasan seseorang dalam bekerja, sudah jelas bahwa para karyawan menginginkan sesuatu yang secara garis besar bisa dirangkum dalam empat hal.
Pertama, mereka menginginkan kontrol atas pekerjaan mereka. Ini termasuk kemampuan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, membuat target yang ingin dituju, tugas dan tanggung jawab yang jelas, serta penghargaan atas pekerjaan yang berhasil dilakukan dengan baik.
Kedua, menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan. Hal ini mencakup pemberian informasi yang cukup dan komunikasi yang lancar, mampu berpartisipasi dalam tim, dan bisa menunjukkan prestasi yang telah diraih.
Ketiga, kesempatan untuk terus tumbuh dan berkembang. Bagian ini mencakup training atau pemberian program pendidikan atau beasiswa, kenaikan jabatan, dan studi banding.
Keempat, kepemimpinan. Karyawan menginginkan gambaran yang jelas tentang tujuan, visi dan misi, serta strategi perusahaan baik dalam lingkup kerja kecil maupun global.

Perhatian atas hasil kerja
Dalam buku The Human Capital Edge, penulis Bruce Pfau dan Ira Kay menegaskan bahwa karyawan menginginkan perhatian atasan atas hasil kerja mereka. Mereka juga menginginkan agar karyawan yang tak mampu bekerja dengan baik dipecat. Kenyataannya, perusahaan sering kali gagal atau lalai melihat hasil kerja karyawannya ini.
Lebih lanjut, keduanya menegaskan adanya ketidaksinkronan antara apa yang ada di pikiran petinggi perusahaan dengan apa yang diinginkan karyawan.
“Perusahaan sering kali lupa betapa sangat penting bagi karyawan untuk mendapatkan fleksibilitas jadwal kerja atau kesempatan untuk dimintai pendapatnya, apakah berniat untuk terus bergabung atau meninggalkan perusahaan,” ujar Pfau.
Dalam bukunya pula, Pfau dan Kay menegaskan bahwa karyawan selalu ingin dibayar di atas standar pasar, selalu mencari jadwal kerja yang fleksibel, kesempatan untuk terus belajar, dan terlibat dalam setiap putusan yang akan dihasilkan pihak manajemen.

Untuk perusahaan
Bagi perusahaan, sudah jelas bahwa kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat ialah dengan mendengarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan karyawan. Heathfield menyarankan perusahaan menanyakan apa yang karyawan butuhkan dalam bekerja dan apa yang telah mereka dapatkan selama ini di perusahaan tersebut.
Dari informasi yang diperoleh tersebut, pihak manajemen akan menyadari bahwa menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan mampu memotivasi karyawan tidaklah sesulit yang dibayangkan. Jika perusahaan bisa memberikan apa yang diinginkan karyawan untuk mendorong motivasi mereka dalam bekerja, perusahaan tersebut akan mampu sukses dan berkembang pesat.

0 komentar: